Pengertian dan Macam-Macam Konsep Geografi

 

Konsep Geografi

      Apa yang membedakan konsep geografi dengan konsep ilmu lain? Seorang pakar astronomi Amerika Serikat, Fred L. Whipple menjelaskan konsep dasar ilmu geografi meliputi Bumi sebagai planet, variasi cara hidup dan karakteristik wilayah, pentingnya wilayah bagi manusia, serta pentingnya lokasi untuk memahami suatu fenomena.Konsep geografi terbentuk berdasarkan pola abstrak yang berkaitan dengan gejala konkret geografi.Beberapa konsep geografi sebagai berikut.


a.Konsep Lokasi
Konsep lokasi dibedakan sebagai berikut.

1) Lokasi absolut
lokasi absolut merupakan letak suatu tempat yang tidak dapat berubah karena dasar penentuannya menggunakan letak garis lintang dan garis bujur.Sebagai contoh, Indonesia terletak pada 6*LU-11*LS dan 95*BT-141*BT.

2) Lokasi relatif
lokasi relatif merupakan letak objek dilihat dari objek lain di sekitarnya.Sebagai contoh, Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia.Lokasi relatif bersifat dinamis dapat berubah sesuai dengan perkembangan wilayah di sekitarnya.


b.Konsep Jarak
      Jarak sangat berhubungan dengan lokasi.Jarak merupakan ruang di antara satu lokasi dengan lokasi lain.Jarak dapat dihitung melalui panjang dan waktu.Konsep jarak memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.Adapun pembagian konsep jarak sebagai berikut.

1) Jarak mutlak
yaitu ruang dari dua objek di Bumi yang diukur berdasarkan ukuran panjang dengan satuan seperti mil atau kilometer.Sebagai contoh, jarak Surabaya ke Malang adalah 100 km.

2) Jarak relatif
yaitu ruang dari dua objek yang diukur berdasarkan satuan waktu.Sebagai contoh, jarak ke suatu wilayah menjadi makin dekat karena adanya pesawat terbang


c.Konsep Keterjangkauan
      Konsep keterjangkauan tidak hanya berkaitan dengan jarak tempuh, tetapi konsep ini berkembang seiring perkembangan sarana transportasi.Sebagai contoh, daerah pusat aktivitas mudah dijangkau karena sarana transportasi yang memadai.Sementara itu, daerah terpencil sulit dijangkau karena sarana transportasi kurang memadai untuk mencapai daerah tersebut.Perbedaan karakteristik ini disebut keterjangkauan.Kondisi geografis dan aksesibilitas suatu daerah juga menjadi kajian konsep keterjangkauan.

(kerusakan jalan mengurangi tingkat aksesibilitas)



d.Konsep Pola
      Konsep pola mengkaji bentuk, struktur, dan persebaran fenomena di permukaan Bumi.Kegiatan manusia dalam memanfaatkan alam menimbulkan fenomena geosfer.Fenomena tersebut dapat bersifat fisik dan sosial budaya.Melalui fenomena tersebut terbentuk pola tertentu di permukaan Bumi.Dalam penerapannya, fenomena fisik sangat memengaruhi pola spasial di permukaan Bumi.Berdasarkan bentuknya, pola spasial dibedakan menjadi pola menyebar, pola memanjang, dan pola mengelompok.

(pola permukiman penduduk desa cenderung menyebar)



e.Konsep Morfologi
      Permukaan Bumi memiliki bentuk beragam seperti perbukitan, lembah, gunung, daratan, dan perairan.Keragaman bentuk permukaan Bumi ini dipelajari dalam konsep morfologi.Morfologi menampilkan bentuk permukan Bumi sebagai hasil proses alam akibat tenaga endogen ataupun eksogen.Bentuk lahan dalam morfologi berpengaruh terhadap penggunaan lahan, ketebalan tanah, ketersediaan air, dan persebaran vegetasi.Sebagai contoh, Kota Malang terletak di dataran tinggi, sedangkan Kota Surabaya terletak di dataran rendah.Bentuk-bentuk morfologi permukiman Bumi sebagai berikut.
  • Lembah dan Ngarai
  • Dataran Rendah
  • Bukit
  • Dataran Tinggi
  • Gunung dan Pegunungan


baca juga:Macam-Macam Objek Studi Geografi


f.Konsep Aglomerasi
      Fenomena di permukaan Bumi memiliki kecenderungan untuk mengelompok yang disebut aglomerasi.Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada fenomena fisik dan sosial.Aglomerasi pada fenomena fisik seperti bahan tambang yang mengelompok di daerah tertentu.Sebagai contoh , kawasan tambang emas dan tembaga di Papua dan tambang batu bara di Kalimantan dan Sumatra.Aglomerasi pada fenomena sosial dapat ditunjukkan oleh pola permukiman penduduk.Sebagai contoh, daerah perkotaan memiliki kecenderungan mengelompok dengan status sosial sama.Sementara itu, daerah perdesaan memiliki kecenderungan mengelompok di tanah subur dan dekat sumber mata air.


g.Konsep Nilai Guna
      Konsep nilai guna melihat kondisi geografis suatu wilayah memiliki manfaat untuk kehidupan manusia.Berdasarkan topografinya, wilayah memiliki nilai guna seperti dataran rendah untuk pertanian, dataran tinggi untuk perkebunan, serta gunung dan pantai untuk pariwisata.


(arum jeram menjadi salah satu nilai guna kenampakan alam sungai)


      Penerapan konsep nilai guna dalam bidang pariwisata bersifat relatif tergantung pada tujuan pemanfaatannya.Sebagai contoh, jeram tidak istimewa bagi masyarakat sekitar aliran sungai berarus deras.Akan tetapi, bagi masyarakat daerah lain, jeram memiliki nilai guna tinggi.Jeram dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata atau rekreasi.


h.Konsep Interaksi dan Interdependensi
      Setiap daerah di permukaan Bumi memiliki potensi dan sumber daya alam berbeda-beda.Selain itu, suatu daerah tidak dapat memenuhi keberagaman kebutuhan penduduknya.Untuk memenuhi kebutuhan hasil pertanian, kota mendatangkan bahan-bahan kebutuhan dari desa.Sebaliknya, desa mendatangkan hasil industri dari kota.
      Fenomena saling membutuhkan antar daerah menimbulkan interaksi dan interdependensi.Dalam geografi, interaksi merupakan hubungan geografis antar daerah.Interaksi tersebut makin lama menimbulkan interdependensi (saling ketergantungan).


i.Konsep Diferensiasi Area
      Fenomena di permukaan Bumi secara tidak langsung mengalami persebaran.Konsep diferensiasi area membandingkan persebaran fenomena untuk menunjukkan perbedaan antara satu daerah dan daerah lain.Perbedaan fisik dapat dilihat dari tingkat fenomena atmosfer seperti aurora.Perbedaan kondisi fisik dapat menyebabkan perbedaan kondisi sosial masyarakat.Sebagai contoh, fenomena aurora hanya dapat terjadi di wilayah sekitar kutub.Kondisi ini dipengaruhi adanya diferensiasi area antara wilayah kutub dan wilayah dekat ekuator.


j.Konsep Keterkaitan Ruang
      Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai fenomena geosfer, baik fenomena fisik maupun sosial.Dalam konteks keruangan, terjadi interksi sebab akibat antar daerah yang disebut konsep keterkaitan ruang.Konsep keterkaitan ruang terjadi di daerah yang berdekatan.Ada yang memberi dampak dan terdampak.Sebagai contoh, lalu lintas di sekitar Jakarta pada waktu tertentu macet disebabkan oleh mobilitas pekerja penglaju yang berasal dari daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi.

(fenomena kemacetan menunjukkan keterkaitan ruang)






Post a Comment

0 Comments